Model Bisnis OpenAI Tidak Berkelanjutan, Para Eksekutif Industri Tidak Sepakat!

Kommentator teknologi Edward Zitron mengklaim bahwa model bisnis OpenAI saat ini tidak berkelanjutan karena kurangnya jalur yang jelas menuju profitabilitas dan pengeluaran yang berlebihan. Namun, beberapa eksekutif industri tidak setuju dengan pandangan tersebut. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Tantangan Keuangan OpenAI
Dalam buletin terbarunya “Where’s Your Ed At?”, Edward Zitron menyatakan bahwa “OpenAI dalam bentuknya saat ini tidak dapat dipertahankan.” Pernyataan ini muncul setelah laporan terbaru yang mengungkapkan bahwa OpenAI bisa kehilangan sebanyak $5 miliar pada tahun 2024, yang dapat membuat perusahaan kehabisan uang dalam waktu 12 bulan.

Zitron menegaskan bahwa untuk “bertahan” melampaui tahun 2026, OpenAI perlu mengamankan lebih banyak pendanaan daripada startup mana pun dalam sejarah dan harus terus mengumpulkannya. Selain itu, ia mengklaim bahwa OpenAI harus mencapai terobosan teknologi besar untuk secara drastis mengurangi biaya pengembangan GPT.

“Harus ada terobosan teknologi signifikan yang mengurangi biaya pembangunan dan operasional GPT — atau model apa pun yang menggantikannya — dengan faktor ribuan persen,” tambah Zitron. Dia juga berpendapat bahwa penggunaan OpenAI perlu menciptakan pekerjaan baru dan mengotomatiskan yang sudah ada untuk membenarkan investasi modal dan infrastruktur yang besar yang diperlukan untuk maju.

Kolumnis LA Times, Brian Merchant, menggemakan sentimen serupa dalam postingannya di X pada 25 Juli, mengklaim bahwa “generative AI sangat mahal untuk dilatih dan dijalankan, dan OpenAI mungkin harus mengumpulkan lebih banyak uang tahun ini untuk tetap bertahan.”

Salah satu metode yang akan digunakan oleh UIAAS adalah memantau aktivitas media sosial untuk mendeteksi tanda-tanda komunikasi tentang potensi kejahatan di masa depan.

Analisis ini diharapkan dapat mengidentifikasi gerakan kelompok kriminal atau mengantisipasi gangguan yang mungkin terjadi. Dengan demikian, keamanan publik dapat ditingkatkan melalui pencegahan dini.

Namun, tidak semua pihak yakin akan efektivitas metode ini. Beberapa ahli dan pengguna media sosial mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai potensi pelanggaran privasi yang mungkin terjadi akibat pemantauan ini.

Misalnya, insinyur perangkat lunak terkenal, Grady Booch, mengungkapkan keraguannya tentang dampak jangka panjang inisiatif ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *